Puzle Puzle Mu ?

dari senyuman tertebar
adakah kegundahan?

dari cerita hari-hari kegembiraan, tawa dan cinta
adakah kesedihan dan rindu yang menikam?

dari cuaca yang terbaca dengan pikiran bersahaja
adakah mimpi-mimpi kita?

dari goresan tinta di kertas itu
adakah aku dalam rencanamu?

tanya demi tanya mengalir,
adakah jawaban?

“nampaknya aku harus biarkan hujan meretas yang terpendam”

 

Di Usia Seperempat Abad

selamat datang masa seperempat abad. di masa ini aku mulai melihat dan mengalami banyak hal yang tidak aku alami saat sebelum menginjak masa seperempat abad :

• kehilangan teman-teman bermain : dimasa ini teman sebayaku mulai meninggalkan ku, ada yang memulai kehidupan baru, ada yang merantau ke negri yang jauh, ada yang sibuk dengan plan hidupnya dan lain-lain
• Cinta bukan lagi alasan untuk mempertahankan : di masa ini pikiranku mulai waras namun hatiku tertindas karena aku tidak lagi menjadi orang yang bertahan pada hubungan yang sudah jelas tidak bisa dibawa kemanapun hanya karena sudah terlalu cinta, dan juga di seperempat abad ini menjadi lebih rasional melepaskan dia yang tidak bisa membangun masa depan bersama
• fokus membangun masa depan : di masa ini aku mulai fokus membangun karir dan juga menyelami dunia bisnis, membangun relasi, belajar investasi, berorganisasi, dan juga melakukan sebuah tindakan lebih banyak didasari azaz kemanfaatan.
• pola pikir : mungkin benar istilah ilmu padi semakin berisi semakin merunduk, di seperempat abad ini pola pikir semakin lebih dewasa dan matang, berfikir menjadi lebih rasional, hubungan dengan Sang Pencipta mulai menjadi skala prioritas.
• Mengambil tanggung jawab : di masa ini aku dengan gagah berani memperjuangkan dia yang memang pantas untuk diperjuangkan semoga Allah meridhoinya.

selamat datang menuju masa depan wahai diri, semoga langkahmu menginspirasi, bermanfaat dan diridhoi Dia Sang Pemilik Alam Semesta.

Air Tidak Akan Mengalir Sampai Krannya Dibuka

Orang-orang sukses bersedia melakukan hal-hal yang tidak mau dilakukan orang-orang yang gagal. Jhon C Maxwell dalam bukunya menunjukan bahwa hal-hal yang membedakan adalah soal dorongan karakter bukan dorongan emosional. inilah perbedaanya :

Orang-orang dengan dorongan karakter

• mengerjakan dengan benar, kemudian merasa senang
• digerakkan oleh komitmen
• membuat keputusan berdasarkan prinsip
• percaya kemudian melihat
• menciptakan momentum
• menanyakan apa tanggung jawab saya?
• terus bekerja ketika muncul masalah
• bersikap tenang
• menjadi pemimpin

Orang-orang dengan dorongan emosional

• merasa sengan baru kemudian mengerjakan dengan benar
• digerakkan oleh kenyamanan
• membuat keputusan berdasarkan popularitas
• membiarkan sikap mengendalikan tindakan
• melihat kemudian percaya
• menunggu momentum
• menanyakan apa hak-hak saya ?
• berhenti bekerja ketika muncul masalah
• bersikap murung
• menjadi pengikut

Louis L’Amour adalah salah seorang penulis terlaris sepanjang zaman. hampir 230 juta eksemplar bukunya di cetak di seluruh dunia, dan setiap judul bukunya masih tetap dicetak lebih dari 100 kali. ketika ditanya tentang kunci gaya penulisanya, ia menjawab ,” Mulailah menulis apa saja. Air tidak akan mengalir sampai krannya dibuka”.

 

— developing the leader within you —

Diam Terpaku

Setelah sekian lama aku berjuang mengikuti rekruitment tenryata hasilnya masih sama, aku tehenti di sini di masjid ini aku kembali mensujudkan diriku. dalam sujud panjang ku ini kalimat yang ringan aku ucapkan, tapi terasa berat menjalaninya

FAIN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAAILAHA ILLA HUWA ‘ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL ‘ARSYIL ‘AADZIIIM” (Q.S. At-Taubah : 129)

sungguh aku tak takut kehilangan kesempatan ini, namun ternyata aku masih manusia ya Rabb. tanpa terasa tetes airmata untuk kesekian kalinya membasahi pipi. satu hal yang aku sangat percaya bahwa takdirmu itu adalah yang terbaik ya Rabb.

@Masjid Al-Istighna isvil

Senja Tadi

Pengecut !!!

Ujarku dalam hati…

Karena aku berani mencintai tapi begitu takut akan kehilangan…

Dan sekarang musim makin susah untuk dieja, Seperti rindu yang terkadang jenuh lantas diam” meraja…

Dan sepasang sepatu usang itu aku, Yang tak lelah selalu mengejar bayangmu…

Sejenak tadi, Selengkung senja mengingatkan akan senyumanmu…

Jika saja,

Seandainya,

Bila mungkin,

Masih bisakah,

Sudahlah! rindu ini masih terjaga untukmu…

Dan seribu alasan yang tak dapat aku berikan, Mengapa padamu belahan jiwa ini aku berikan.

Berat hariku tanpa sapamu

Hari ini start dengan agak tergesa menuju bandung untuk meeting dengan client. 2-3 jam perjalanan tangerang bandung dilalui dengan zig-zag, maklum kendaraan yang di bawa sudah berumur.

Sampai tempat client ternyata kepagian 🙂

Meeting hari ini ketemu banyak problem. salah satunya saat mencoba mendemokan create automation pada tool canggih SoapUI, integrated dengan web service GDS xxx :). untuk yang mau nyoba SoapUI klik link ini .

tepat jam 3 sore selesai. Alhamdulillah client yang baik hati kasih voucher gratis di grand lembang.  meski terkurasnya pikiran terobati dengan indahnya kota bandung. namun aku menjalaninya dengan berat hari ini, berat karena tanpa sapamu 😦

 

— grand lembang, 6/1/2016 —-

Jika Ragu Jangan

Kamu yang mengajak ku tenggelam dalam kebersamaan,

yang mengajakku melangkah membangun peradaban

dalam bait doa yang selalu ku selipkan namamu.

aku hanya ingin berpesan ,

” Jika hatimu ragu cobalah yakinkan, jika keraguan itu begitu menggunung, jangan kau teruskan “.

karena hatiku mudah sekali rapuh, janganlah kau jatuhkan aku di saat aku mulai merangkai lagi mimpi yang mulai kehilangan arah.

— sudah itu saja —

*** ZA

 

Sudah Itu Saja

Aku cukup menitipkan rindu ku pada rona jingga di langit senja,

dan pada helaan do’a yang memelas.

Lalu ku upayakan dengan bait Aamiin, aamiin, aamiin.

Sudah itu saja …

Aahhhh kopi ini pait juga ….

———- negri sebrang ———

Aaaaaaaaaaaaaaa

bagai mana caranya menjelaskan rindu pada seseorang
yang ntah siapa dan dimana saat ini
untukmu yang jauh disana
terkadang mata ini iri pada hati
karena kau ada di hatiku namun tidak tampak dimataku

ini kutipan dari tausiyah cinta movie, kapan tayang yah …

Gerimis & Hujan

“Pertama kita berbincang adalah saat hujan turun. Meski kau tak nyaman, tapi aku bersyukur hujan pernah menahan kita, meski sejenak, bersama.

Saat ini, hujan tetap membahagiakan. seperti halnya gerimis dan pelangi. jika gerimis tak bisa menyertai hujan, biarlah musim berganti dan hujan berikutnya pasti akan datang.

”

 

— #by semut dan hujan