Archive for the ‘RPL’ Category

web-architect

Perancangan estetika, yang sering juga disebut sebagai perancangan grafis, pada dasarnya merupakan tambahan artistik yang sering digunakan untuk melengkapi aspek-aspek teknis dari perancangan suatu aplikasi web. tanpa perancangan estetika ini, suatu aplikasi web mungkin saja bersifat fungsional, tetapi tidak menarik. Dengan perancangan estetika, suatu aplikasi web akan terlihan oleh dunia sebagai sesuatu yang bernilai, selain juga seringkali akan terlihat cerdas. Tetapi apa yang dimaksud dengan estetika ?. Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa

Kecantikan hadir pada mata pegamatnya

dalam hal tampilan ada beberapa permasalahan yang muncul antara lain :

Jangan takut dengan spasi kosong

sangat tidak disarankan untuk mengisi setiap bagian dari halaman web penuh dengan informasi, sebab hasilnya seringkali akan membuat para pengguna merasa sukar untuk mengidentifikasi informasi atau fitur-fitur yang diperlukan dan membuat halaman web menjadi kacau secara visual, dimana hal ini juga membuat mata pengguna menjadi tidak nyaman.

Lakukan penekanan pada isi

isi pada umumnya adalah alasan utama bagi para pengguna untuk masuk aplikasi web yang kita kembangkan. Nielsen [Nie00] menyarankan agar suatu halaman web semestinya melakukan alokasi sebanyak 80% dari luas halaman itu untuk isi yang bersifat informasional. sementara 20% sisanya bisa digunakan untuk fitur-fitur navigasi serta fitur-fitur tambahan lainya. organisasikanlah tataletak elemen-elemen dari atas kiri kebawah kanan, karena kebanyakan pengguna akan melakukan pemindahan suatu halaman web dengan cara yang sama. seperti merka melakukan pemindahan terhadap halaman suatu buku dari arah kiri atas ke arah kanan bawah. jika tata letak elemen-elemen memiliki prioritas-prioritas yang bersifat spesifik, elemen-elemen yang memiliki prioritas lebih tinggi sebaiknya diletakan dibagian kiri atas.

Lakukan pengelompokan fitur-fitur navigasi, isi dan fungsi

orang-orang pada umumnya melakukan pencarian secara virtual dalam hampir segala sesuatu. jika tidak ada pola-pola yang mudah dikenali dalam suatu halaman web, kekecewaan pengguna cenderung meningkat (karena ketidakpastiannya dalam langkah-langkah untuk mencari informasi-informasi yang diperlukanya).

Jangan perluas bagian-bagian yang “mewah” dengan penggunaan penggulung(scrollbar)

meskipun penggulung-penggulung seringkali memang perlu digunakan. kebanyakan penelitian yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa para pengguna pada dasarnya tidak terlalu suka menggunakanya. dalam hal ini, merupakan hal yang lebih baik jika kita berusaha mengurangi isi suatu halaman yang jumlahnya banyak atau menampilkan isi yang ukuranya besar pada beberapa halaman yang berbeda.

Pertimbangkan resolusi layar dan ukuran jendela perambah (browser) saat kita melakukan perancangan tata letak suatu tampilan halaman web.

alih-alih mendefinisikan ukuran yang tetap didalam tata letak, perancangan tampilan seharusnya menspesifikasi semua tata letak untuk item-item sebagai presentase dari ruang yang tersedia.

Referensi : Pendekatan Praktisi Edisi 7, Roger S.Pressman, Ph.D

… semoga bermanfaat …..

penetrasimthod

Strategi pengujian aplikasi web mengadopsi prinsip-prinsip dasar untuk semua pengujian perangkat lunak baca di sini, dan menerapkan strategi dan taktik yang telah direkomendasikan untuk sistem berorientasi objek. langkah – langkah tersebut merangkum  pendekatan tersebut :

  1. Model konten aplikasi web ditinjau untuk menemukan kesalahan
  2. Model antarmuka ditinjau untuk memastikan bahwa semua use case dapat diakomodasi
  3. Model perancangan aplikasi web ditinjau untuk mengungkap kesalahan navigasi
  4. Antarmuka pengguna diuji untuk mengungkap kesalahan dalam presentasi dan/atau mekanik navigasi
  5. Komponen fungsionalitas diuji untuk setiap unit
  6. Navigasi seluruh arsitektur di uji
  7. Aplikasi web diimplementasikan dalam berbagai konfigurasi lingkungan yang berbeda dan diuji kompatibilitasnya pada masing-masing konfigurasi
  8. Pengujian keamanan dilakukan dalam upaya untuk menyingkapkan kelemahan-kelemahan dalam aplikasi web atau kelemahan dan lingkungannya
  9. Pengujian kinerja dilakukan
  10. Aplikasi web diuji oleh populasi pengguna akhir yang dikontrol dan dipantau; hasil interaksi mereka dengan sistem kemudian dievaluasi untuk menemukan kesalahan isi dan navigasi, kegunaan-kegunaan penting, keprihatinan terkait kesesuaian (compatibility), dan keamanan, keandalan, dan kinerja aplikasi web.

Banyak aplikasi web yang berkembang terus-menerus, maka proses pengujian merupakan kegiatan yang berkelanjutan, yang dilakukan oleh staff pendukung web yang menggunakan pengujian regresi yang berasal dari pengujian yang dikembangkan ketika aplikasi web direkayasa pertama kali.

Pendekatan Praktisi : Roger S.Pressman,Ph.D.

Tujuan pengujian yang dinyatakan secara sederhana , adalah untuk menemukan kemungkinan terbesar kesalahan dengan jumlah yang dapat dikelola dari usaha yang diterapkan dalam kurun waktu yang realistis.

 

penetrasimthod

 

 

dalam hal ini strategi untuk pengujian aplikasi web mengadopsi prinsip-prinsip dasar untuk semua pengujian perangkat lunak dan menerapkan strategi dan taktik yang digunakan untuk sistem berorientasi objek. langkah-langkah berikut ini meringkas pendekatan tersebut :

  1. Model isi untuk aplikasi web ditinjau untuk menemukan kesalahan.
  2. Model antarmuka ditinjau untuk memastikan bahwa semua kasus yang digunakan dapat diakomodasi
  3. Model perancangan untuk aplikasi web ditinjau untuk menemukan kesalahan navigasi
  4. Antarmuka pengguna diuji untuk menemukan kesalahan dalam presentasi dan/atau mekanik navigasi
  5. Setiap komponen fungsional diterapkan pengujian unit
  6. Navigasi seluruh arsitektur diuji
  7. Aplikasi web diimplementasikan dalam berbagai konfigurasi lingkungan yang berbeda dan diuji kompatibilitasnya dengan setiap konfigurasi
  8. Uji kemanan dilakukan dalam upaya mengeksploitasi kelemahan-kelemahan dalam aplikasi web atau dalam lingkunganya
  9. Kinerja pengujian dikontrol
  10. Aplikasi web diuji oleh populasi yang dikendalikan dan dibantu oleh pengguna akhir. hasil interaksi mereka dengan sistem di evaluasi, yakni dalam hal kesalahan isi dan navigasi, kegunaan, kompatibilatas, dan keandalan serta kinnerja aplikasi web.

Banyak aplikasi web berkembang terus-menerus, karena itu proses pengujian juga dilakukan terus menerus dengan menggunakan pengujian regresi yang berasal dari pengujian yang dikemabangkan ketika pertama kali aplikasi web direkayasa.

Pendekatan Praktisi : Roger S.Pressman,Ph.D.

Metrik-metrik Proyek Aplikasi Web

Posted: Januari 13, 2013 in RPL
Tag:

hasil1-300x180

Menurut  Roger S.Pressman, Ph.D. Tujuan semua aplikasi web adalah memberikan kombinasi antara muatan(caontent) dan fungsionalitas pada pengguna akhir. Ukuran metric yang digunakan untuk proyek rekayasa perangkat lunak yang konvensional akan sulit diterjemahkan langsung ke aplikasi-aplikasi web. Namun pengembangan basis data yang memungkinkan akses ke produktifitas internal dan ukuran kualitas yang berasal dari sejumlah proyek sangat bisa terjadi. Dalam hal ini beberapa ukuran yang dapat dikumpulkan adalah sebagai berikut :

  1. Jumlah halaman web statis.
  2. Jumlah halaman web dinamis.
  3. Jumlah tautan halaman internal.
  4. Jumlah objek data persisten.
  5. Jumlah system eksternal yang terhubung.
  6. Jumlah objek konten statis.
  7. Jumlah objek konten dinamis.
  8. Jumlah fungsi yang dieksekusi

Setiap ukuran dapat ditentukan pada tahap yang relatif dini. Sebagai contoh anda dapat mendefinisikan metric yang mencerminkan tingkat kustomisasi pengguna akhir yang diperlukan untuk suatu aplikasi web dan menghubungkanya dengan usaha yang dikeluarkan untuk proyek dan / kesalahan yang ditemukan saat peninjauan dan pengujian.  Untuk mencapai hal ini kita dapat mendefinisikannya

Nsp = Jumlah halaman statis (static web pages)

Ndp = jumlah halaman web dinamis (dynamic web pages)

Kemudian,

Indeks kustomisasi, C= Ndp / (Ndp + Nsp).

Nilai C berkisar antara 0 sampai dengan 1. Saat C tumbuh semakin besar tingkat kustomisasi aplikasi web menjadi masalah teknis yang signifikan.

Metrik-metrik aplikasi web yang serupa dapat dihitung dan dihubungkan dengan ukuran proyek seperti upaya yang dikeluarkan, kesalahan dan cacat yang ditemukan, dan model atau halaman dokumentasi yang dihasilkan. Ketika basis data tumbuh semakin besar(setelah beberapa proyek telah selesai), hubungan antara aplikasi web dan ukuran proyek akan memberikan indicator yang dapat membantu estimasi proyek.